Resume Mata Kuliah Teknologi
Informasi dan Komunikasi
dalam Pendidikan
Kaniah
PB_A
Mata
Kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan sangat bermanfaat
bagi peserta kuliah. Terima kasih kepada Dr. Robinson Situmorang selaku dosen mata
kuliah ini yang telah memberi pencerahan kepada mahasiswa. IImu yang saya
dapatkan berguna untuk mengembangkan model pembelajaran di sekolah sehingga
dapat memajukan pendidikan di Indonesia.
Perubahan
lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi, teknologi,
sampai politik mengharuskan dunia pendidikan memikirkan kembali bagaimana
perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai sebuah institusi sosial dan
bagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah satu perubahan
lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi
informasi (TI).
Teknologi
Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini
memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi
kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap
perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen
organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan, dan penelitian. Oleh karena itu,
TIK sangat penting dalam upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
1. Sejarah Pemanfaatan TIK dalam
Pendidikan
Sejarah pemanfaatan TIK dalam pendidikan, khususnya dalam
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan perangkat keras TIK, khususnya
komputer. Teemu Leinonen
(2005) dalam Nurdin (2007) membagi perkembangan tersebut ke dalam 5 fase.
Fase
pertama (akhir
1970-an – awal 1980-an) adalah fase programming, drill and practice.
Fase ini ditandai dengan penggunaan perangkat lunak komputer yang menyajikan
latihan-latihan praktis dan singkat, khususnya untuk mata pelajaran matematika
dan bahasa. Latihan-latihan ini hanya dapat menstimulasi memori jangka pendek.
Fase
kedua (akhir
1980-an – awal 1990-an) adalah fase computer based training (CBT) with
multimedia (latihan berbasis komputer dengan multimedia). Fase ini
adalah era keemasan CD-ROM dan komputer multimedia. Penggunaan CD-ROM dan
komputer multimedia ini diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap proses
pembelajaran, karena kemampuannya menyajikan kombinasi teks, gambar, animasi,
dan video. Konsep pedagogis yang mendasari kombinasi kemampuan ini adalah bahwa
manusia memiliki perbedaan. Sebagian bisa belajar dengan baik apabila
mempergunakan indra penglihatan, seperti menonton film/animasi, sebagian
lainnya mungkin lebih baik apabila mendengarkan atau membaca.
Fase
ketiga (awal
1990-an) adalah fase Internet-based training (IBT) (latihan
berbasis internet. Pada fase ini, internet digunakan sebagai media
pembelajaran. Hanya saja, pada saat itu, masih terbatas pada penyajian teks dan
gambar. Penggunaan animasi, video dan audio masih sebatas ujicoba, sehingga
dirasakan pemanfaatannya belum maksimal untuk dapat menfasilitasi pembelajaran.
Fase
keempat (akhir
1990-an--awal 2000-an) adalah fase e-learning yang merupakan
fase kematangan pembelajaran berbasis internet. Sejak itu situs web yang
menawarkan e-learning semakin
bertambah, baik berupa tawaran kursus dalam bentuk e-learning maupun paket LMS (learning
management system). Bahkan saat ini sudah cukup banyak paket
seperti itu ditawarkan secara gratis dalam bentuk open source. Konsep pedagogik yang mendasari
adalah bahwa pembelajaran membutuhkan interaksi sosial antara siswa dan siswa
dan antara siswa dan guru. Dengan perangkat lunak LMS, siswa dapat bertanya
kepada temannya atau kepada guru apabila dia tidak memahami materi yang telah
dibacanya.
Fase
kelima (akhir 2000) adalah fase social software + free and open
content. Fase ini ditandai dengan banyak bermunculannya perangkat
lunak pembelajaran dan konten pembelajaran gratis yang mudah diakses baik oleh
guru maupun siswa, yang selanjutnya dapat diedit dan dimanipulasi sesuai dengan
kebutuhan. Konsep pedagogik yang mendasari fase ini adalah teori kontstruktivis
sosial. Dalam konteks ini, pembelajaran melalui komputer terjadi tidak hanya
menerima materi dari internet saja misalnya, tapi dimungkinkan dengan membagi
gagasan dan pendapat.
2. Manfaat
TIK dalam Kehidupan
Manfaat
Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) dalam Kehidupan Sehari-hari sangat
banyak manfaatnya disegala bidang seperti Pendidikan, Bisnis, Kesehatan,
Perbankan dan Perusahaan.
a. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
bidang Pendidikan
TIK
sangat penting di bidang pendidikan, cepatnya akses informasi saat ini seperti
akses internet membuat cakupan ilmu pendidikan menjadi luas, dalam pelaksanaan
pembelajaran sehari-hari, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sering
dijumpai dalam bentuk audio/data, video/data, audio/video, dan internet.
Beberapa
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya:
- Presentasi :
Pembelajaran bisa dilakukan melalui presentasi sehingga dapat menarik perhatian pelajar untuk lebih memahami materi yang disampaikan dengan baik - Cakupan Ilmu yang dipelajari semakin luas. Adanya internet sehingga informasi mengenai ilmu sangat luas di segala bidang keilmuan tidak hanya terbatas di buku pelajaran, di mulai dari MIPA, Olahraga, kesenian dan ilmu-ilmu lainnya
- Kelas Virtual : Adanya internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
b. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
bidang Bisnis
TIK
juga bermanfaat dalam bidang bisnis, sudah banyak yang sukses karena teknologi
informasi dan komunikasi. Anda tahu dan mengenal Bill Gates (pendiri Microsoft)
atau Mark Zuckerberg (pencipta jejaring sosial seperti facebook), mereka adalah
salah satu contoh orang yang sukses karena memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi. Pendapatan mereka ditaksir lebih dari $17,55 miliar, sekarang
bisnis menggunakan TIK itu sangat menguntungkan hanya dengan menggunakan
teknologi seperti internet, anda dapat mempromosikan bisnis anda secara online
(E-commerce) dengan cakupan dunia.
c. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Kesehatan
c. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Kesehatan
Sistem
berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui
riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut
para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot
untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil
pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak penyakit dalam tubuh pasien.
d. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Perbankan
Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening bisa dilakukan secara online dan mempercepat transaksi keuangan anda.
e. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Perusahaan
d. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Perbankan
Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening bisa dilakukan secara online dan mempercepat transaksi keuangan anda.
e. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Perusahaan
Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan
efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya
penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi
perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan.
3. Fungsi TIK dalam Pembelajaran
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap
dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001),
dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses
pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke
di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4)
fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu
nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan
media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan
sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui
hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media
tersebut (Rosenberg, 2001).
Kegiatan
pembelajaran yang efektif memerlukan suatu media yang mendukung penyerapan
informasi sebanyak-banyakanya. Seiring dengan perkembangan jaman, maka
teknologi informasi berperan penting sebagai sarana untuk mendapatkan sumber
informasi sebanyak-banyaknya yang berhubungan dengan materi pelajaran yang
diajarkan.
Terdapat tiga prinsip dasar dalam teknologi
pendidikan sebagai acuan
dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu :
pendekatan sistem,
berorientasi pada mahasiswa, dan pemanfaatan sumber
belajar (Sadiman,
1984:44).
a. Peran Teknologi Informasi Dalam Modernisasi
Pendidikan
Menurut Resnick (2002) ada tiga hal penting yang
harus dipikirkan ulang terkait dengan modernisasi pendidikan: (1) bagaimana
kita belajar (how people learn); (2) apa yang kita pelajari (what
people learn); dan (3) kapan dan dimana kita belajar (where and when
people learn). Dengan mencermati jawaban atas ketiga pertanyaan ini, dan
potensi TI yang bisa dimanfaatkan seperti telah diuraikan sebelumnya, maka
peran TI dalam moderninasi pendidikan bangsa dapat dirumuskan.
Pertanyaan pertama, bagaimana kita belajar, terkait
dengan metode atau model 3 pembelajaran. Cara berinteraksi antara guru dengan
siswa sangat menentukan model pembelajaran. Terkait dengan ini, menurut Pannen
(2005), saat ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran terkait dengan
ketergantungan terhadap guru dan peran guru dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran seharusnya tidak 100% bergantung kepada guru lagi (instructor
dependent) tetapi lebih banyak terpusat kepada siswa (student-centered
learning atau instructor independent). Guru juga tidak lagi
dijadikan satu-satunya rujukan semua pengetahuan tetapi lebih sebagai
fasilitator atau konsultan.
Peranan yang bisa dilakukan TI dalam model
pembelajaran ini sangat jelas. Hadirnya e-learning dengan semua variasi
tingkatannya telah memfasilitasi perubahan ini. Secara umum, e-learning
dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media
elektronik termasuk, Internet, intranet, extranet, satelit, audio/video
tape, TV interaktif, dan CD ROM (Govindasamy, 2002). Menurut
Kirkpatrick (2001), e-learning telah mendorong demokratisasi pengajaran
dan proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar dalam
pembelajaran kepada siswa.
b. Pengembangan Teknologi Sebagai Bahan Ajar
Bahan ajar dalam pendidikan teknologi dikembangkan
atas dasar 1)pokok-pokok bahasan yang paling essensial dan representatif
untuk dijadikan objek belajar bagi pencapaian tujuan pendidikan, dan
(2)pokok bahasan,konsep, serta prinsip atau mode of inquery sebagai
objek belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan dan memiliki
hubungan untuk berkembang, mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkugan,
dan memanfaatkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak teramalkan
(Soedjiarto 2000:19-51)
Atas dasar landasan pemikiran tersebut, maka ruang
lingkup kajian pendidikan teknologi yang dikembangkan dapat mencakup sebagai
berikut :
- Pilar teknologi, yaitu aspek-aspek yang diproses untuk menghasilkan sesuatu produk teknologi yang merupakan bahan ajar tentang materi/bahan, energi, dan informasi
- Domain teknologi, yaitu suatu fokus bahan kajian yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan bahan pelajaran yang terdiri atas 1)teknologi dan masyarakat (berintikan teknologi untuk kehidupan sehari-hari,industri,profesi, dan lingkungan hidup) (2) produk teknologi dan sistem (berintikan bahan,energi, dan sistem),dan (3)perancangan dan pembuatan karya teknologi (berintikan gambar dan perancangan, pembuatan dan kaji ulang perancangan)
- Area teknologi, yaitu batas kawasan teknologi dalam program pendidikan teknologi, hal ini antara lain teknologi produksi, teknologi komunikasi, teknologi energi, dan bioteknologi
Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan
bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti
yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi (Tony Bates, 1995). Alisjahbana
I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan
bersifat “Saat itu juga (Just on Time)”.
Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif,
dan inter-disipliner. Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik
atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia
atau antar lembaga usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global
village”. Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance
is dead” Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-based
Multimedia Communication (CMC)” yang bersifat sinkron dan asinkron.
makin lama makin nyata kebenarannya. Dari ramalan dan pandangan para
cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh
globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua
arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat
itu juga” dan kompetitif.
Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks
yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang
tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan
Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu (1) memperbaiki
competitive positioning; (2) meningkatkan brand image; (3) meningkatkan
kualitas pembelajaran dan pengajaran; (4) meningkatkan kepuasan siswa; (5)
meningkatkan pendapatan; (6) memperluas basis siswa; (7) meningkatkan kualitas
pelayanan; (8)mengurangi biaya operasi; dan (9) mengembangkan produk dan
layanan baru. Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi
pendidikan di Indonesia yang berlombalomba berinvestasi dalam bidang TI untuk
memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan
pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi
pendidikan pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan
kekuatan internal yang kuat.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara
baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan
seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang
semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce,
e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory,
e-biodiversiiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika (Mason R.
1994)
c. Masalah Dan Hambatan Dalam Penggunaan Teknologi
Informasi
Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi
ini, TI juga hadir dengan dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat,
kehadiran TI juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran
informasi yang tidak mungkin terkendalikan telah membuka akses terhadap
informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral. Karenanya, penyiapan etika
siswa juga perlu dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah
firewall terkuat dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna.
Masalah lain yang muncul terkait asimetri akses;
akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital
divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya
yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang terbatas
4. Keuntungan dan KerugianPenggunaan TIK
Dibawah
ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan negatif(kerugian) dari
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang sosial,
pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.
a. Dalam Bidang Sosial
Keuntungan
:
- Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.
Kerugian
:
- Dengan semakin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah yang asalnya berupa face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa.
- Seseorang yang terus menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis.
- Dengan pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah.
- Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat antara orang kaya dan orang miskin.
- Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagai cyber crime yang lainnya
- Menurut Paul C Saettler dari California State University, Sacramento, Satu hal yang pasti, interaksi anak dan komputer yang bersifat satu (orang) menghadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial.
b. Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan
:
- Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
- Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
- Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
- Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Kerugian
:
- Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
- Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
- Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
c. Dalam Bidang Ekonomi
Keuntungan
:
- Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
- Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
- Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
Kerugian
:
- Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
- Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.
d. Dalam Bidang Pemerintahan
Keuntungan
:
- Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
- e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
- Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
Kerugian
:
Semakin bebasnya masyarakat
mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime
yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan
situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar